KEHUJANAN LAGI

kenapa cuaca hari ini sama dengan kemarin, bahkan mungkin lusa pun akan begitu..

sore hari gelap..
mendung mencengkramnya hingga dia tidak bisa berbuat apa..
lalu langit mengeluarkan rintik hujan mungil dengan jarangnya..
mungkin ini pertanda dia menangis..sakit karena mendung mencengkram dirinya hingga erat..”tak kan kulepaskan!”

ku menunggu kembali..kembali menunggu seperti biasanya..
menunggu kunci atas rumahku, bukan..kostan ku..
akan tetapi..
menunggu merupakan hal yang menyenangkan bila ia ada..
aku tak tahu mengapa..
lihat…
lihat…
ia datang dengan membawa sekeranjang senyuman damai..
hati damai dan lega..
aku tak tahu mengapa..

bagaimana aku bisa menjelaskan fenomena aneh ini?
lewat logika atau ilmiah?
aku tak tahu mengapa..
ataukah aku harus menjelaskannya lewat hati?
aku masih belum tahu..

siapa saja tolong beri tahu aku..

lalu dia pergi lari dengan cerianya..
lari..lari..lari..
tapi aku lega melihat dia masih bisa lari..

pandanganku terus melihat dia hingga belokan jalan mulai menghalangi…

aku tersenyum angel ternyata ia masih sama….

hujan semakin deras..
aku pulang sendirian lagi..
tapi tak mengapa..
aku sudah biasa begini kok..
tak perlu ada yang harus kukhawatirkan…

hingga aku pulang depan rumah..bukan kostan..

2 orang datang menyambutku di depan pintu..
KAMU KEHUJANAN LAGI RIS……………..

    • tupaitambun
    • October 23rd, 2009

    waduh si chado

  1. jirr, eta teh cerpen lain??? tapi ari dibaca mah jiga pusi, lumayan mengharukan oge, keep goin’

  2. ..belum ada cerpen bernuansakan puisi? inilah buktinya..saya bisa..

    • east
    • October 24th, 2009

    hmm belajar ngeblog juga si arkus :))

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment